10 Jenis Gaya Menulis yang Berbeda: Yang Mana yang Anda Nikmati

Pelajari tentang berbagai Jenis Gaya Penulisan yang memiliki nada dan temperamennya sendiri-sendiri, beserta contoh dan ciri khasnya:

Sebuah pemikiran yang tampak sangat sederhana dalam pikiran Anda bisa jadi sulit untuk direplikasi ke dalam kata-kata tertulis. Namun, untuk menyampaikan pemikiran Anda secara tepat kepada pembaca, Anda harus terampil dalam menuliskannya.

Menulis tidak sama dengan pakaian yang bebas ukuran. Gaya penulisan yang berbeda memiliki tujuan yang berbeda, memiliki kegunaan yang spesifik dan sesuai dengan pemikiran tertentu.

Memilih dengan bijak jenis tulisan akademis apa yang paling sesuai dengan ide dapat membantu penulis mendapatkan lebih banyak kredibilitas dan keandalan.

Memahami Jenis-Jenis Gaya Penulisan

Untuk memilih dengan benar gaya penulisan apa yang paling sesuai dengan pemikiran atau ide Anda, penting untuk mengetahui gaya penulisan yang berbeda, amati contoh-contoh yang sudah ditulis dan lihat fitur-fiturnya.

Berbagai jenis gaya penulisan ini memiliki nada dan temperamennya sendiri dan cocok dengan pemikiran atau ide yang terkait. Baca terus untuk mempelajarinya.

Tips Memilih Gaya Penulisan yang Benar

#1) Persyaratan

Ini mungkin merupakan langkah pertama dan paling penting untuk mengetahui gaya penulisan apa yang paling cocok dengan pemikiran atau ide yang ingin Anda tuliskan. Sebagai contoh, jika Anda teringat sebuah cerita dari masa kecil Anda yang ingin Anda bagikan kepada orang lain, pilihlah gaya penulisan naratif.

Demikian pula, jika Anda ingin membagikan pendapat politik Anda tentang suatu isu yang Anda yakini harus diyakini oleh orang lain, pilihlah gaya penulisan yang persuasif.

#2) Formal/Informal

Formalitas dari sebuah karya tulis merupakan hal yang tidak terpisahkan. Seorang penulis tidak boleh bolak-balik antara nada formal dan informal saat menulis. Sebagian besar gaya penulisan seharusnya formal.

#3) Kompleksitas Bahasa

Untuk penulis pemula, yang masih berusaha meningkatkan kemampuan menulis mereka, disarankan agar mereka bekerja dengan kalimat yang lebih kecil, lebih sederhana, dan hanya menggunakan kata-kata yang sudah mereka pahami arti dan penggunaannya.

#4) Nada

Nada teks tertulis adalah fitur penting lainnya dalam menentukan jenis audiens yang akan tertarik dengan subjeknya.

Nada juga menentukan bagaimana teks membuat pembaca merasa tentang topik tersebut saat membaca teks. Nada membantu pembaca memahami mengapa penulis menulis apa yang dia tulis. Oleh karena itu, penulis harus mengatur nada yang sesuai. Beberapa contoh nada adalah sarkastik, ceria, ironis, marah, kritis, dendam, bersemangat, dll.

#5) Mood

Mood mengacu pada suasana atau suasana yang diciptakan oleh penulis dalam karyanya, dan dapat dirasakan dari cara penulis menulis tentang topik tersebut. Mood dari sebuah karya tulis, apa pun jenisnya, dapat berupa suasana optimis atau pesimis, lucu atau marah, dll.

#6) Sintaksis

Sintaksis adalah cara di mana kata-kata dan kalimat bersatu untuk membentuk teks. Biasanya, sintaksis ini dalam bentuk subjek-kata kerja-objek. Namun, penulis dapat bereksperimen sendiri untuk menemukan sintaksis yang lebih berirama untuk teks yang mereka tulis.

Pertanyaan yang Sering Diajukan

T #1) Apakah perlu untuk tetap berpegang pada satu gaya penulisan secara keseluruhan?

Jawaban: Tidak. Sama sekali tidak ada paksaan untuk menggunakan hanya satu gaya penulisan di seluruh teks. Anda selalu bisa memadupadankan. Sebagai contoh, Anda dapat menggunakan tulisan deskriptif untuk menggambarkan tempat atau situasi tertentu saat menulis cerita dengan menggunakan gaya penulisan naratif.

Demikian pula, Anda bisa memadukan gaya penulisan deskriptif dengan tulisan persuasif untuk menciptakan dampak yang maksimal atau sebaliknya.

Apapun gaya penulisan yang Anda pilih untuk dipadukan, kuncinya adalah memanfaatkannya sebaik mungkin dan mengetahui kapan saat yang paling efektif untuk menggunakan gaya penulisan yang mana.

T #2) Apakah perlu menggunakan kata-kata yang rumit dan kalimat yang panjang untuk menghasilkan kualitas yang lebih baik?

Jawaban: Beberapa penulis menggunakan kalimat yang panjang dan rumit dengan banyak klausa dan kata-kata yang kompleks dan berat dalam karya tulis mereka dan beberapa di antaranya tidak. Semua itu bermuara pada mengetahui target audiens Anda dan melayani apa yang paling cocok dengan mereka.

Kata-kata dan kalimat yang rumit tidak menjamin kualitas pekerjaan yang lebih baik. Tujuannya adalah untuk mengirimkan pemikiran atau ide ke dunia dan membuatnya dipahami seperti yang Anda inginkan. Tidak ada prosedur tetap untuk melakukannya.

T # 3) Apa perbedaan antara suasana hati dan nada?

Jawaban: Nada dari sebuah teks tertulis adalah cara penulisan teks tersebut, yaitu perspektif atau sudut pandang penulis. Nada adalah bagaimana penulis ingin membuat pembaca merasa.

Suasana hati adalah emosi yang bisa dirasakan pembaca saat membaca teks. Sebagai contoh, suasana hati yang sedih atau menyedihkan jika kematian seorang tokoh dituliskan. Bagaimana perasaan penulis tentang kematian tokoh tersebut akan menentukan nada teks.

T #4) Apa saja jenis-jenis bukti yang berbeda dalam bentuk tertulis?

Jawaban: Bukti dalam tulisan adalah informasi faktual dalam sebuah teks yang membantu pembaca mencapai kesimpulan atau membentuk opini tentang teks tersebut, bisa berupa opini, propaganda, cerita, statistik, anekdot, analogi, dll.

T #5) Apa saja nada yang berbeda dalam penulisan?

Jawaban: Ada berbagai nada yang digunakan penulis untuk menyampaikan kepada pembaca bagaimana perasaan mereka tentang apa yang mereka tulis. Sepuluh nada yang paling umum dalam jenis tulisan adalah: formal, informal, optimis, khawatir, bersahabat, ingin tahu, tegas, memberi semangat, terkejut, kooperatif, ceria, dll.

Gambar di atas berfokus pada relevansi ide topik dan bagaimana hal itu dapat mengatur gaya penulisan seorang penulis profesional. Sebagai contoh, di tengah pandemi global, para penulis paling sering menulis tentang topik seputar virus corona.

Gaya Penulisan Emotif/ Non-emotif Visualisasi
Penulisan Naratif Emotif Meninggalkan visualisasi untuk pembaca
Penulisan Deskriptif Emotif Memvisualisasikannya untuk pembaca
Penulisan Ekspositoris Non-emosional Memvisualisasikannya untuk pembaca
Penulisan Persuasif Emotif Memvisualisasikannya untuk pembaca
Penulisan Kreatif Emotif Meninggalkan visualisasi untuk pembaca
Penulisan Tujuan Non-emosional Memvisualisasikannya untuk pembaca
Penulisan Subjektif Emotif Tidak selalu memvisualisasikannya untuk pembaca
Penulisan Ulasan Emotif/ Non-emotif Memvisualisasikannya untuk pembaca
Penulisan Puisi Emotif Tidak selalu memvisualisasikannya untuk pembaca
Penulisan Teknis Non-emosional Memvisualisasikannya untuk pembaca

1. Daftar Berbagai Jenis Gaya Penulisan

Tercantum beberapa jenis tulisan yang terkenal:

  1. Penulisan Naratif
  2. Penulisan Deskriptif
  3. Penulisan Ekspositoris
  4. Penulisan Persuasif
  5. Penulisan Kreatif
  6. Penulisan Tujuan
  7. Penulisan Subjektif
  8. Penulisan Ulasan
  9. Penulisan Puisi
  10. Penulisan Teknis

Ulasan berbagai gaya penulisan yang berbeda

#1) Penulisan Narasi

Terbaik untuk fiksi dan penulisan kreatif.

Tulisan naratif adalah bercerita dalam bentuk tulisan yang menggambarkan sebuah perjalanan, atau bagian dari perjalanan tersebut, dari awal hingga akhir, dengan kata lain, ada awal, interval, dan akhir.

Cerita ini tidak harus fiksi, karena bisa jadi merupakan deskripsi dari kejadian nyata dari kehidupan penulis atau individu atau hal lain yang telah ditulis oleh penulis.

Ada deskripsi situasi yang jelas dalam tulisan naratif. Sebagai contoh, tindakan, konflik, dan penyelesaiannya di antara para tokoh, deskripsi peristiwa yang memberikan pelajaran hidup, dll.

Penulis mengembangkan karakter dan menceritakan kisah dari sudut pandang mereka. Oleh karena itu, tulisan naratif ditulis dari sudut pandang orang pertama. Satu karakter kemudian dapat berinteraksi dengan karakter sekunder lainnya dan berdialog.

Contoh: Cerita pendek, novel, presentasi, pidato, esai kreatif, memoar, anekdot, dll.

Fitur: Ditulis sebagai orang pertama, membutuhkan imajinasi yang tinggi dari penulisnya, bercerita dalam bentuk tulisan.

#2) Penulisan Deskriptif

Terbaik untuk penulisan kreatif.

Penulisan deskriptif adalah salah satu gaya penulisan di mana penulis menulis tentang setiap aspek dari peristiwa, orang, atau tempat yang mereka gambarkan secara rinci. Hal ini untuk membuat pembaca merasa seolah-olah mereka benar-benar hadir di sana.

Tulisan deskriptif ditulis sebagai orang pertama dan nadanya bersifat emosional dan pribadi. Tulisan ini melibatkan penulisan deskripsi dengan menggunakan semua panca indera. Tulisan deskriptif diisi dengan kata keterangan dan kata sifat untuk meningkatkan kualitas pengalaman membaca. Kadang-kadang, penulis juga menyertakan perumpamaan dan metafora.

Deskripsi semacam ini dapat meningkatkan gaya penulisan seseorang ke tingkat yang lebih tinggi yang masuk lebih dalam ke dalam pikiran pembaca.

Contoh: Puisi, cerita fiksi, jurnal, copywriting, narasi non-fiksi, dll.

Fitur: Penulisan yang berorientasi pada detail menyajikan visual melalui kata-kata, nada yang personal.

#3) Penulisan Ekspositoris

Terbaik untuk menjelaskan atau menginformasikan tentang subjek atau area topik tertentu.

Tulisan ekspositoris bertujuan untuk menjelaskan atau mengedukasi pembacanya mengenai suatu topik tertentu, jadi tujuannya adalah untuk mengajarkan pembaca mengenai suatu hal, bukan untuk membujuk atau menghibur mereka.

Gaya penulisan ini ditulis untuk menjawab pertanyaan yang mungkin dimiliki oleh pembaca yang tertarik dengan topik yang sedang dibicarakan dalam teks. Pertanyaan seperti siapa, apa, kapan, di mana, mengapa, bagaimana, dijawab dalam tulisan akademis yang bersifat ekspositoris.

Ini adalah gaya penulisan yang objektif di mana tidak ada opini pribadi penulis yang ditampilkan, dan tidak memiliki agenda, tetapi hanya menyatakan fakta untuk menginformasikan kepada pembaca. Dengan menggunakan tulisan ini, seseorang menarik pembaca ke arah sesuatu yang tidak dapat disangkal dan terbukti secara konkret. Tulisan ini ditulis dari sudut pandang orang ketiga.

Contoh: Buku teks, buku panduan, artikel panduan, tulisan teknis atau ilmiah, tulisan editorial, resep, materi pelatihan, halaman FAQ/blog, dll.

Fitur: Ditulis sebagai orang ketiga, dengan nada objektif, menyatakan fakta.

#4) Penulisan Persuasif

Terbaik untuk meyakinkan orang lain tentang suatu pemikiran atau ide.

Tulisan persuasif adalah gaya penulisan akademis di mana penulis bertujuan untuk membuat pembaca berpihak pada pemikiran atau ide yang disampaikan dalam teks. Tulisan ini ditulis ketika penulis memiliki pendapat yang kuat tentang sesuatu atau perlu mendorong orang untuk mengambil tindakan terhadap suatu masalah.

Pernyataan/argumen yang kosong tidak akan berhasil meyakinkan siapa pun. Oleh karena itu, bukti statistik, anekdot, testimoni, atau tekstual yang tepat perlu mendukung setiap pernyataan penulis.

Gaya penulisan ini bersifat subjektif, di mana penulis sebaiknya menggunakan perasaan atau emosi pribadi mereka untuk lebih meyakinkan pembaca tentang sebuah pemikiran atau ide.

Penulis harus memiliki pengetahuan yang menyeluruh tentang sisi lain dari argumen yang mereka tulis, sehingga mereka dapat menyertakan argumen tandingan yang mungkin untuk meningkatkan kualitas tulisan.

Penulisan persuasif digunakan dalam non-fiksi dan jarang sekali digunakan dalam fiksi.

Contoh: Editorial, opini di surat kabar, esai, surat lamaran, surat rekomendasi, tulisan penjualan, ulasan, iklan, dll.

Fitur: Nada persuasif, opini pribadi yang ditampilkan, dapat ditulis sebagai orang pertama atau ketiga.

#5) Penulisan Kreatif

Terbaik untuk bereksperimen dengan tulisan Anda dan melakukan pemikiran yang tidak biasa.

Penulisan kreatif adalah gaya penulisan di mana penulis diharapkan untuk melepaskan diri dari belenggu struktur penulisan yang sudah ada, dengan tujuan untuk memberikan kejutan kepada pembaca dengan bercerita dengan cara yang sama sekali baru.

Penulis tidak diminta untuk mengikuti format yang sudah ada atau menggunakan alat tulis yang sudah ada. Penulis bebas memilih bagaimana mereka ingin menyampaikan pemikiran atau idenya kepada pembaca.

Secara informal, menulis kreatif adalah seni mengarang. Segala bentuk tulisan yang membutuhkan imajinasi dari penulisnya dapat dikategorikan sebagai tulisan kreatif. Karena tidak mengharuskan penulis untuk mengikuti struktur tertentu, gaya penulisan kreatif adalah keterampilan yang dapat diasah dengan latihan dan menginvestasikan waktu di dalamnya.

Di masa sekarang, menulis kreatif merupakan aset dalam dunia profesional dan dapat memberikan keunggulan bagi seseorang yang melamar di bidang yang relevan.

Contoh: Biografi, penulisan skenario, penulisan naskah, fiksi kilat, non-fiksi kreatif, dll.

Fitur: Sekreatif mungkin!

Gaya Penulisan Lain yang Berbeda

#6) Penulisan Tujuan

Terbaik untuk tulisan formal, menyajikan sudut pandang netral terhadap suatu pemikiran atau gagasan.

Penulisan objektif adalah gaya penulisan yang didukung oleh fakta dan bukti-bukti yang telah teruji. Informasi yang disertakan haruslah benar; secara ilmiah dan statistik. Penulis harus tetap tidak memihak sehingga pembaca dapat membentuk opini mereka sendiri.

Gaya penulisan ini berdasarkan fakta dan tidak boleh mengandung unsur emosional. Penulis diharapkan tidak melebih-lebihkan hal-hal yang sedang dideskripsikan dan menjaganya agar tetap lurus.

Gaya penulisan yang objektif, karena persyaratan yang disebutkan di atas, dapat disebut adil dan akurat, serta tidak mengandung bias dan melebih-lebihkan.

Contoh: Teks yang ditulis untuk tujuan pendidikan, teks yang tegas, dll.

Fitur: Nada tulisan yang netral, ide yang murni faktual/berbasis bukti.

#7) Penulisan Subyektif

Terbaik untuk tulisan yang beropini.

Tulisan subjektif menampilkan keyakinan, preferensi, perspektif, perasaan, dan opini penulis tentang berbagai hal. Penulis, tidak seperti tulisan objektif, tidak perlu khawatir tentang kebenaran atau keakuratan tulisan.

Jenis gaya penulisan ini seharusnya berasal dari pengalaman pribadi penulis dan pengamatan yang mereka lakukan terhadap dunia di sekitar mereka.

Gaya penulisan ini sangat penting karena membantu membangun hubungan antara penulis dan pembaca saat pembaca membaca materi tertulis. Karena pemikiran pribadi penulis disertakan, hal ini memberikan wawasan kepada pembaca ke dalam pikiran penulis.

Contoh: Catatan perjalanan, blog, tulisan opini, dll.

Fitur: Ditulis sebagai orang pertama, menunjukkan pendapat dan pemikiran pribadi penulis.

#8) Penulisan Ulasan

Terbaik untuk menulis ulasan untuk berbagai hal.

Menulis ulasan, seperti namanya, adalah gaya penulisan di mana seseorang mengulas sesuatu, baik itu restoran, makanan, komoditas lain, buku, atau film.

Jenis gaya penulisan ini semakin penting di era digitalisasi, karena orang jarang berbelanja online atau memesan restoran untuk berlibur, tanpa membaca ulasan secara online.

Oleh karena itu, perusahaan dan merek membayar orang untuk mengulas produk atau layanan mereka dengan baik untuk meningkatkan bisnis.

Contoh: Ulasan produk, ulasan layanan, ulasan buku, dll.

Fitur: Membutuhkan keterampilan menulis persuasif dan menulis deskriptif.

#9) Penulisan Puitis

Terbaik untuk fiksi.

Ini adalah gaya penulisan di mana penulis menggunakan rima, ritme, dan meter untuk menyampaikan cerita atau ide. Ini adalah gaya penulisan yang luas yang dapat digunakan dalam fiksi, dan tentu saja menggunakan perangkat puitis seperti perumpamaan dan metafora.

Kadang-kadang, bentuk tulisan yang biasa-biasa saja memerlukan beberapa elemen puitis untuk membuatnya lebih halus dan berkesinambungan. Elemen puitis sangat berguna sewaktu melukiskan suatu gambar dan membuatnya lebih hidup demi kesenangan pembaca.

Masterclass.com Mengutip, "Prosa dengan tampilan puisi membuat pembaca siap untuk sebuah karya sastra yang akan menjelajah di luar konvensi format biasa."

Contoh: Novel, puisi, drama, cerita pendek, dll.

Fitur: Menggunakan berbagai perangkat puitis, struktur ritmis.

#10) Penulisan Teknis

Terbaik untuk Teks pendidikan, dokumentasi profesional.

Penulisan teknis adalah menulis tentang suatu hal khusus yang bersifat faktual dan logis atau tentang suatu tujuan ilmiah, bersifat tepat, menggunakan fakta dan angka yang bersifat objektif dan tidak emosional, serta hanya bertujuan untuk memberi informasi kepada pembaca.

Proses Penelitian:

  • Kami telah meneliti dengan seksama 50 karya tulis dan karya terbitan yang berbeda untuk membedakan gaya penulisan yang berbeda, baik formal maupun informal.
  • Total waktu yang dibutuhkan untuk membaca semua materi, menyusunnya, dan menyusun garis besar konten adalah 48 jam.
  • Kami juga menyertakan pendapat para ahli tentang gaya penulisan yang diberikan: fitur terbaik dan penggunaan yang paling tepat.
Gulir ke atas